Rabu, 21 November 2012

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL : MENARIK DIRI



Gangguan Interaksi sosial: Menarik diri
1.      Pengertian.
·         Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).
·         Menurut Rasmun (2001) mengatakan bahwa reaksi yang ditampilkan pada perilaku menarik diri dapat berupa reaksi fisik yang ditunjukkan dengan individu menghindar dari stressor dan reaksi psikologis yang ditunjukkan dengan perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, sering disertai rasa takut dan bermusuhan.
2.      Rentang respon sosial

 

       Respon adaptif                                                                                Respon maladaptive

 

        Menyendiri                                    Kesepian (loneliness)                        Manipulatif
        Otonomi                                        Menarik diri                                       Impulsif
        Bekerjasama (mutualisme)           Tergantung (dependent)                     Narcisisme
            Saling ketergantungan
        (interdependent)


a)      Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial budaya yang umum berlaku atau individu tersebut masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalahnya. Respon ini meliputi:
1)      Menyendiri (solitude)
Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan merupakan suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
2)      Otonomi
Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, dan perasaan dalam hubungan sosial.
3)      Kebersamaan
Merupakan suatu kondisi dalam hubungan interpersonal di mana individu mampu untuk saling memberi dan menerima.
4)      Saling ketergantungan
Merupakan suatu hubungan saling tergantung antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
b)      Respon maladaptive adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma sosial dan budaya lingkungan. Respon maladaptif yang paling sering ditemukan adalah:
1)      Menarik diri
Merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan seseorang.
2)      Tergantung (dependent)
Terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.
3)      Manipulatif
Merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut tidak bisa membina hubungan sosial secara mendalam.
4)      Impulsif
Individu impulsive tidak mampu membicarakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalkan.
5)      Narcisisme
Pada individu narcisisme terdapat harga diri yang rapuh secara terus-menerus, berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung.

3.      Mekanisme menarik diri
Proses terjadinya menarik adalah :
a)      Faktor Biologis  yaitu otak yang merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial bila terdapat struktur yang abnormal pada otak seperti akrofi otak, perubahan ukuran, dan bentuk-bentuk sel dalam limbik dan kortikal. Hal ini terkait dengan teori neuro biologik pada skizofrenia dimana penyakit ini merupakan gangguan perkembangan neuro yang mana bagian otak tidak berkembang secara wajar atau fungsinnya tidak adekuat. Keburukan gejala yang timbul tergantung pada luasnya struktur yang mengalami kerusakan. Struktur yang mengalami masalah pada sistim limbik bisa mempengaruhi gejala – gejala positif dan struktur yang mengalami masalah pada bagian frontal korteks, bisa mempengaruhi gejala negatif. Penurunan volume otak dan ukuran talamus, peningkatan ukuran ventrikular dapat menggambarkan skizofernia. Peningkatan dopamin dan menurunnya metabolisme serotonin dapat juga menyebabkan skizofernia. Hiperaktivitas dari 5HT2, reseptor serotonin dapat mempengaruhi reseptor dopamin dan penurunan monoamine oxidase (MAO). Disfungsi dari  5HT2 dan Hipersensitife pada reseptor posinaptik dikaitkan dengan gejala negatif pada skizofernia. Dan gejala yang sering muncul pada skizofernia negatif adalah prilaku menarik diri. Pada amigdala akan terjadi pengaturan cemas dan takut, pengalihan buah pikiran impuls dari diri sendiri pada orang lain, terutama keinginan perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi. Gejala klinis yang ditemui pada pasien antara lain alogia, anhedonia, abulia, asosialitas, afek datar dan afek yang tidak sesuai.
b)      Berdasarkan model konsep psikoanalisa
Model ini dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud. Model psikoanalisa bertitik tolak pada id, ego, super ego dan mekanisme pertahanan ego. Menurut model ini gangguan jiwa terjadi sebagai akibat dari pertahanan ego tidak dapat mengendalikan ansietas.
Gejala gangguan jiwa muncul sebagai upaya untuk mengatasi ansietas yang berhubungan dengan konflik yang tidak terselesaikan mengahkibatkan ansietas berat, tegang, yang diekspresikan lewat perasaan yang tidak adekuat, merasa tidak berharga, tidak diterima oleh orang lain. Hal ini mengahkibatkan munculnya koping yang tidak sesuai terhadap stres.
c)      Berdasarkan model interpersonal
   Pertama kali dikembangkan oleh Sullivan dan Peplau.
   Memperkenalkan self sistem.
·      Bad me, dipengaruhi orang tua dalam membesarkan anaknya. Jika anak selalu dimarahi atau dilarang atau dikatakan jelek / nakal.
·      Good me, jika anak selalu diberi reward dan memperbaiki hal yang tidak tepat serta selalu diberi pengertian dan dorongan maka akan terbentuk self yang baik. Dalam hubungan interpersonal adan dua hal yang membuat kita menjadi lebih baik, yaitu adanya kepuasan fisik maupun mental dan adanya rasa aman.
·      Not me, orang tua tidak konsisten dengan satu peraturan maka anak akan berkembang dengan tidak konsisten.
Sullivan menyatakan bahwa seseorang berdasarkan perilaku atas dua kompleks, yaitu kebutuhan akan kepuasan dan kebutuhan akan keamanan. Ketakutan mendasar pada manusia adalah takut ditolak oleh orang lain. Kecemasan pertama kali pada waktu bayi, selanjutnya dihubungkan dengan penolakan.
d)     Dari segi psikososial
            Klien yang mengalami masalah interkasi sosial cendrung sulit untuk berhubungan dengan orang lain karena konsep diri mereka yang tidak jelas. Harga diri rendah yang dimiliki klien menyulitkan kemampuan klien untuk berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan dan tidak percaya diri. Klien dengan isolasi social mengalami kegagalan dalam membina hubungan dengan orang-orang sekitarnya mengalami kegagalan dalam hubungan sosial dikarenakan malu untuk berinteraksi yang mengakibatkan individu menarik diri dari lingkungan.
4.      Tanda – tanda menarik diri dilihat dari beberapa aspek :
a)      Aspek fisik :
Ø  Makan dan minum kurang
Ø  Tidur kurang atau terganggu
Ø  Penampilan diri kurang
Ø  Keberanian kurang
b)      Aspek emosi :
Ø  Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
Ø  Merasa malu, bersalah
Ø  Mudah panik dan tiba-tiba marah
c)      Aspek sosial
Ø  Duduk menyendiri
Ø  Selalu tunduk
Ø  Tampak melamun
Ø  Tidak peduli lingkungan
Ø  Menghindar dari orang lain
Ø  Tergantung dari orang lain
d)     Aspek intelektual
Ø  Putus asa
Ø  Merasa sendiri
Ø  Kurang percaya diri

5.      Mekanisme koping
a)      Regresi
Regresi adalah menghindari stres, kecemasan dengan menampilkan perilaku kembali seperti perkembangan anak-anak atau berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk menanggulangi ansietas
b)      Supresi
Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan menjaga agar impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga (mungkin dengan cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya secara umum). Individu sewaktu-waktu mengesampingkan ingatan-ingatan yang menyakitkan agar dapat menitik beratkan kepada tugas, ia sadar akan pikiran-pikiran yang ditindas (supresi) tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan-dorongan atau ingatan yang ditekan (represi).
c)      Proyeksi : Pengalihan buah pikiran impuls dari diri sendiri pada orang lain, terutama keinginan perasaan emosional dan motivasi yang tidak dapat ditoleransi.
d)     Menarik diri
Reaksi yang ditampilkan dapat berupa reaksi fisik atau psikologis. Reaksi fisik seperti: menjauhi polusi, sumber infeksi, gas, beracun sedangkan reaksi psikologis : perilaku apatis, mengisolasi diri, tidak berminat, rasa takut dan bermusuhan
6.      Pohon masalah
                                          Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi .....



 




                                           Gangguan konsep diri: harga diri rendah

                                                                        

                                                Koping mekanisme tidak efektif

7.      Asuhan keperawatan
a)      Pengkajian
Faktor predisposisi
·         Faktor perkembangan
-          Kegagalan pada masa tumbang
-          Kurangnya kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari orangtua
-          Hubungan interpersonal yang tidak harmonis


·         Faktor biologis
-          Genetik, kembar monozigot salah satu menderita skizofrenia 58 %
-          Atrofi otak
-          Pembesaran ventrikel
-          Penurunan berat serta volume otak
·         Faktor sosial budaya
-          Kemiskinan
-          Keluarga yang tidak stabil
-          Pendidikan yang tidak adekuat
Factor presipitasi :
·         Penolakan
·         Kehilangan
·         Kegagalan
·         Kurang reinforcement positif
·         Kerusakan komunikasi keluarga
·         Kurang support system dari keluarga
·         Perceraian, kegagalan
b)     Masalah keperawatan
·         Menarik diri
·         Konsep diri : harga diri rendah
·         Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi


d)     Diagnosa keperawatan.
1)      Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi b.d  menarik diri
2)      Menarik diri b.d Konsep diri : harga diri rendah

e)      Rencana keperawatan
DP 1 : Resiko gangguan persepsi sensori halusinasi b.d  menarik diri
TUM :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
TUK
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria hasil :
Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau memberikan salam, mau menyebutkan nama, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
Intervensi :
1)      Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
·         Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
·         Perkenalkan diri dengan sopan
·         Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
·         Jelaskan tujuan pertemuan
·         Jujur dan menepati janji
·         Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
·         Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
R/ Hubungan saling percaya merupakan dasar interaksi, sehingga klien mau mengungkapkan perasaannya.
2)      Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Kriteria evaluasi :
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Intervensi :
·         Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-  tandanya
R/ mengetaui sejauhmana pengetahuan klien tentang menarik diri.
·         Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau  tidak mau bergaul.
R/ mengetahui alasan klien menarik diri.
·         Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tandanya
R/ pasien mengetahui perilaku menarik dairi dan tanda-tandanya
·         Beri pujian terhadap kemampuan klien mwngungkapkan perasaannya.
R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klen.
3)      Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
Kriteria hasil :
a.      Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain. Misalnya  : banyak teman, tidak sendiri, bisa diskusi dll.
Intervensi :
o   Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain 
R/ mengetahui tingkat pengetahuan klien.
o   Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
R/ mengetahui keuntungan  berhubungan dengan orang lain.
o   Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain.
R/ meningkatkan pengetahuan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
o   Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klen
b.      Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain. Misalnya : sendiri, tidak punya teman, sepi dll.
o   Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
R/ mengetahui tingkat pengetahuan klien
o   Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
R/ mengetahui kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
o   Diskusi bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
R/ meningkatkan pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
o   Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klen

4)      Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Kriteria evaluasi :
Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap antara : K-P, K-P-P lain, K-P-P lain-K lain, K- Keluarga/kelompok/masyarakat.

Intervensi :
·         Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
R/ mengetahui pengetahuan klien dalam membina hubungan dengan orang lain.
·         Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain mlalui tahap : K-P,  K-P-P lain,  K-P-P lain-K lain,  K-Kel/Klp/Masy.
R/ kemampuan berhubungan dengan orang lain menandakan penurunan perilaku menarik diri.
·         Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai
R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klien
·         Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan.
·         Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu
R/ menbantu klien menyusun jadwal kegiatan harian
·         Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
R/ menstimulus klien untuk melakukan kegiatan
·         Beri reinforcement atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan.
R/ reinforcement positif meningkatkan harga diri klien
5)      Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain.
Kriteria evaluasi :
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk : diri sendiri dan orang lain.
Intervensi :
·         Dorong klien untuk menggungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain
R/ perasaan senang dapat menstimulus seseorang melakukan hubungan dengan orang lain.

6)      Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga.
Kriteria hasil :
·         Menjelaskan perasaannya
·         Mejelaskan cara merawat klien menarik diri
·         Mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri
·         Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri.
    Intervensi :
a.       Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
·         Salam, perkenalan diri
·         Jelaskan tujuan
·         Buat kontrak
·         Eksplorasi perasaan klien
b.      Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
·         Perilaku menarik diri
·         Penyebab perilaku menarik diri
·         Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
·         Cara keluarga menghadapai klien menarik diri
R/ agar keluarga kooperatif
c.       Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien dengan orang lain.
R/ dukungan orang terdekat meningkatkan rasa aman
d.      Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu.
R/ perhatian pada klien meningkatkan rasa aman bagi klien
e.       Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga.
R/ pujian meningkatkan fungsi keluarga.

  
DP 2. Menarik diri b.d harga diri rendah
TUM :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain dengan optimal
TUK :
1)      Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Kriteria evaluasi :
Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau memberikan salam, mau menyebutkan nama, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
Intervensi :
·         Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terpeutik
·         Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
-          Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
-          Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.
-          Utamakan memberi pujian yang realistik.
·         Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki
Tindakan :
-          Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
-          Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkn penggunaannya.
·         Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampun yang dimiliki

Tindakan :
-          Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
-          Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kondisi klien
-          Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
·         Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya
Tindakan :
-          Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
-          Beri pujian atas keberhasilan klien
-          Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah
·         Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan :
-          Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat  klien dengan harga diri rendah
-          Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
-          Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
2)      Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Kriteria evaluasi :
Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya dalam 2 kali pertemuan.
Intervensi :
a.      Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
R/ Agar klien menyadari kemampuan positif pada dirinya
b.      Setiap kali bertemu dengan klien hindari memberikan penilaian negatif
R/ Penilaian negatif dapat membuat klien menjadi semakin HDR
c.       Utamakan memberiakan pujian yang realistik.
R/ Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian.
d.      Bantu klien untuk menyebutkan cita-citanya
R/ Membantu mengungkapkan harapannya
3)      Klien dapat menilai kemampuan diri yang dapat digunakan
Kriteria evaluasi :
Klien dapat menyebutkan kegiatan yang bisa dilakukan di panti.
Intervensi :
a.       Diskusikan bersama klien kegiatan -kegiatan yang bisa dilakukan dipanti.
R/ memotivasi klien untuk  mengidentifikasi kegiatan di panti.
4)      Klien dapat menyusun kegiatan sehari-hari sesuai kemampuannya.
Kriteria evaluasi :
Klien dapat menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan di panti.
Intervensi :
a.      Bantu klien menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan
R/ rencana kegiatan membantu mengarahkan kegiatan klien
b.      Memberikan reinforcement positif
R/  meningkatkan harga diri klien.

5)      Klien dapat melaksanakan kegiatan secara bertahap sesuai dengan bimbingan.
Kriteria evaluasi :
Klien dapat melakukan kegiatan seperti yang telah disusun dalam pertemuan sebelumnya.
Intervensi :
a.      Beri contoh cara melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat bersama klien.
R/ Contoh memberikan model pelaksanaan kegiatan yang benar dan sesuai kemampuan klien.
b.      Berikan kesempatan klien untuk mendemonstrasikan kembali contoh yang telah diberikan
R/ Melatih kemampuan klien untuk melakukan kegiatan dan memberikan kesempatan kepada klien untuk berkembang.
c.       Beri reinforcement positif bila klien melakukan demonstrasi sesuai contoh.
R/ meningkatkan harga diri dan rasa percaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar