Mungkin banyak orang berpikir menulis tentang “kanker serviks”
merupakan hal yang sudah biasa karena sudah banyak yang membicarakan hal tersebut baik
itu dalam bentuk seminar ataupun penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh
petugas kesehatan yang peduli tentang kanker serviks. Bagi saya mendengar diagnosa
penyakit “kanker serviks” merupakan hal yang sangat menakutkan dan paling
mengerikan. Oleh karena itu penulis ingin mensharing kembali tentang
kanker serviks.
Kanker
Serviks sudah menjadi fenomena baru yang menakutkan bagi para wanita karena
merupakan "silent killer" pembunuh no 1 wanita di dunia, dan
Indonesia menduduki peringkat pertama penderita terbanyak di dunia. Data
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyebutkan bahwa setiap 1 jam, 1 wanita
meninggal dunia dan 42 wanita terinfeksi Virus HPV setiap hari.
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering
juga disebutkanker mulut rahim) merupakan kanker yang menyerang kaum
wanita dan jumlah penderitanya meningkat beberapa tahun belakangan. Dari
seluruh penderita kanker di Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker
serviks. Kanker ini memang merupakan pembunuh wanita yang menakutkan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap
tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal
karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang
mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat
untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
apa itu kanker serviks...????
Kanker serviks atau kanker
leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu
penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Kanker serviks
merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang
menghubungkan vagina dan uterus).
Penyebab
kanker serviks
Kanker serviks menyerang daerah
mulut rahim disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau
virus papiloma manusia. Dimana virus HPV menimbulkan kutil pada pria maupun
wanita, termasuk kutil pada kelamin. Hanya beberapa saja dari ratusan varian
HPV yang dapat menyebabkan kanker. Penyebab banyak kematian pada kaum wanita
adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Ada beberapa faktor lain penyebab kanker
serviks
- Umur. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual. Ada beberapa penelitian menunjukan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual maka semakin besar kemungkinan terkena kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun juga masih terlalu muda
- Jumlah kehamilan dan partus. Kanker sevik dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar resiko mendapat kanker servik.
- Infeksi virus. Infeksi virus herpes simplex dan virus papiloma
- Asupan gizi. Kurangnya asupan vitamin c dan vitamin E serta asupan asam folat
- Sirkumsisi. Di duga ada pengaruh terjadinya kanker serviks pada wanita yang pasangannya yang belum di srkumsisi, hal ini karna pada pria yang tidak nonsirkumsisi penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan sperma
- Penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang lama
Apa saja
gejala-gejalanya…
·
Saat
berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya
perdarahan.
· kepuitihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan
jumlahnya berlebih
·
Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
·
Mengalami
sakit saat buang air kecil
·
Pada
saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
Deteksi Kanker Serviks
Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan
tidak mudah diamati.
Ada beberapa metode lain untuk deteksi dini terhadap infeksi
HPV dan kanker serviks seperti berikut:
- · IVA
IVA
yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan
dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian
diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada
perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat
melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya
untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi
lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
- · Pap smear
Metode
tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk
mengambil sedikit sampel sel-selserviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel
tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada
infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara
teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker
serviks.
- · Thin prep
Metode Thin prep lebih
akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari
sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh
bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan
tepat.
- · Kolposkopi
Jika
semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau
kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang
dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya
untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks
atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah
kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks
segera dimulai.
Cara
Mengobati Kanker Serviks
Jika terinfeksi HPV, jangan cemas,
karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan
infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung
virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau
terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang
jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka
akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga
dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau
kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang
sudah berkembang pada tubuh.
Pencegahan Dini Kanker Serviks
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa
mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi
HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang
dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- · Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
- · Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
- · Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
- · Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
- · Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
- · Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
- · Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
- · Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
- · Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.